PENDAHULUAN
Renaissance ini berkembang ketika ciri-ciri institusi dan cita-cita masa feodal mulai melemah. Ditandai dengan adanya pemerosotan sistem kekesatriaan, feodalisme, kekaisaran Romawi, kekuasaan mutlak kepausan, dan sistem serikat kerja perdagangan dan industri. Setelah itu ,muncullah institusi baru yang sekaligus manamai abad ini, abad dengan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sebelumnya. Rentang masa ini antara tahun 1300 sampai kira-kira 1650, dan dinamailah masa Renaissans.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan dapat :
1. Mengevaluasi peristiwa Renaissans.
2. Menganalisis latar belakang terjadinya Renaissans.
3. Menganalisis sebab-sebab dan faktor terjadinya Renaissans.
4. Menganalisis dampak Renaissans.
5. Menyadari bahwa renaissans telah merubah pola pikir manusia pada peradaban selanjutnya.
Renaissance ini berkembang ketika ciri-ciri institusi dan cita-cita masa feodal mulai melemah. Ditandai dengan adanya pemerosotan sistem kekesatriaan, feodalisme, kekaisaran Romawi, kekuasaan mutlak kepausan, dan sistem serikat kerja perdagangan dan industri. Setelah itu ,muncullah institusi baru yang sekaligus manamai abad ini, abad dengan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sebelumnya. Rentang masa ini antara tahun 1300 sampai kira-kira 1650, dan dinamailah masa Renaissans.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan dapat :
1. Mengevaluasi peristiwa Renaissans.
2. Menganalisis latar belakang terjadinya Renaissans.
3. Menganalisis sebab-sebab dan faktor terjadinya Renaissans.
4. Menganalisis dampak Renaissans.
5. Menyadari bahwa renaissans telah merubah pola pikir manusia pada peradaban selanjutnya.
MATERI DAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Sejarah dan perkembangan Renaissance.
2. Latar Belakang Renaissance.
3. Sebab-sebab dan Faktor Renaissance.
4. Akibat Renaissance.
Materi ajar secara garis besar terdapat pad buku siswa “Sejarah Indonesia” Kelas XI. Guru dan peserta didik dapat menggunakan juga buku lain yang relevan.
MODEL PEMBELAJARAN
1. Model : learning Community.
2. Pendekatan : Sciencetific, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorrasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.
PENGERTIAN RENAISSANCE
Apa itu Renaissance ?
Renaissance berasal dari bahasa literal dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris adalah “Rebirth” yang artinya kelahiran kembali. Zaman kelahiran inilah yang kemudian disebut juga dengan zaman pencerahan (Auflarung). Selain itu istilah renaisan yang ditujukan terhadap titik awal babak kesejarah baru dikenal juga dengan istilah renascor (Latin) atau rinascimento (Italia). Disebut demikian, karena pada abad ke-14 ini, kembali muncul hasrat yang besar untuk mempelajari warisan Latin dan Romawi klasik dengan studi yang bersifat lebih kritis. Hasrat seperti ini sebenarnya telah muncul di masa feodal, karena di masa itu telah ada penulis-penulis seperti John Salibury, Dante (1265-1321M) dan sejumlah penulis lainnya. Tentu saja, masa itupun disebut renaisan dalam batas-batas pegertian yang sederhana. Akan tetapi yang dimaksud renaisan di sini adalah titik kulminasi dari kebangkitan yang dimulai sejak awal abad 14 sampai pertengahan abad 16.
Begitu juga pencerahan kembali mengandung arti akan “munculnya kesadaran baru manusia” terhadap dirinya. Ideologi yang berkembang pada zaman Renaissance dinamakan filsafat Humanisme, yang berarti sebagai bentuk filsafat ‘eksistensialiisme kolektif’. Dimana kesadaran akan diri yang merupakan bagian dari kolektif dan keputusan untuk turut menjadi bagian dari gerakan kolektif. Pertama kali digunakan dan didefinisikan oleh sejarawan Perancis Jules Michelet pada tahun 1855 alam karyanya Historie de France. Kata Renaissance juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya, seperti Carolingian Renaissance dan Renaissance dari abad ke-12.
Renaisan merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki gagasan serta sikap yang secara umum bertujuan untuk menyusun standar dunia baru yang modern. Ciri yang mencolok pada masa ini adalah sikap optimisme, hedonisme, naturalisme, individualisme, tetapi yang paling menonjol adalah humanisme. Dalam visi yang lebih luas, humanisme dapat didefinisikan sebagai pemujaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan naturalisme serta pengingkaran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan. Gaya atau mode inilah yang menjadi inti atau jiwa renaisan. Humanisme juga memiliki makna yang lebih terbatas, yaitu sekadar semangat kandungan tulisan-tulisan klasik bagi tujuan-tujuan kemanusiaan. Perasaan kemanusiaan inilah yang sering diungkapkan oleh para penulis di masa-masa awal lahirnya renaisan. Atau sebagai istilah Djoko Suryo, manusia tidak lagi menengadahkan tangannya ke langit atau tergantung ke langit, tetapi manusia mulai menundukkan wajahnya ke bumi dan memerankan dirinya di bumi ini.
SEJARAH RENAISSANCE DAN PERKEMBANGANNYA
Renaissance merupakan bentuk aksi terhadap dogma gereja yang ada di Eropa, ini terjadi ketika pemikiran-pemikiran yang muncul dianggap melanggar ayat-ayat yang ada dalam kitab mereka. Renaissance merupakan pencerahan di segala bidang dan tidak pernah hilang dari pembicaraan, Renaissance telah menumbuhkan benih-benih kesadaran masyarakat Eropa yang telah lama terkubur dalam bayang-bayang dogma gereja.
Karikatur diatas menggambarkan bahwa pemikiran pada masa itu dibatasi oleh dogma gereja, pemikiran mereka terpenjara dan tidak berkembang dan tidak memberi kebebasan bagi manusia untuk mengaktualisasikan dirinya seperti berfikir dapat disimpulkan bahwa pemikiran mereka di doktrin gereja. hingga muncullah seorang tokoh yang mempunyai pemikiran yang bertolak belakang dengan gereja yaitu Galilei Galileo, dia menentang pemikiran gereja bahwa bumi ini datar, tapi menurut dia bumi itu bulat dengan melihat putaran rotasi matahari maupun bulan yang terus bergantian, yang berakibat dia di penjarakan selama seumur hidupnya. Zaman Renaissance telah membawa dampak positif dan negatif. Dengan zaman pencerahan manusia mulai dapat mengaktualisasikan kembali akalnya, dan percaya akan nilai-nilai pribadinya. Namun disisi lain, rensissance bagaimanapun telah pula mengagungkan manusia secara melebihi keagungan Tuhannya. Sehingga harus disadari bahwa renaissance telah menyangsikan keberadaan Tuhannya dan menganggap bahwa manusialah pusat dunia.
Pada masa awal kemunculannya zaman modern awal di Eropa yang sudah tenggelam dalam abad kegelapan selama seribu tahun abad pertengahan. Muncul renaissance kebudayaan Yunani dan Romawi yang dicirikan oleh penghargaan terhadap etika, estetika, dan rasionalitis. Penghargaan terhadap hal-hal tersebutlah yang muncul kembali di masa renaissans. Kesadaran tentang renaissans muncul pertama kali di Italia dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Renaissans ini sudah lama pergolakannya, namun lebih aktif ketika abad ke-14, karena pada saat ini muncul berbagai bencana seperti wabah penyakit, kekacauan politik, dan krisis ekonomi. Pada abad pertengahan Eropa di dominasi oleh pemikiran gereja, dan tujuan hidupnya untuk mencapai keselamatan dia akhirat nanti, segala kegiatannya ditujukan pada teologi. Berbagai filsafat berkembang hingga melahirkan filsafat skolastik, yaitu suatu pemikiran filsafat yang berlandaskan pada agama dan digunakan sebagai alat pembenaran agama. Berkembangnya dunia pemikiran yang seperti ini menyebabkan abad pertengahan disebut juga sebagai Abad Kegelapan atau Dark Ages.
Pada abad ke-15 muncul pemikiran baru yang lebih rasional, yaitu ketika banyak pendatang urban kota dari Itali yang hidup sejahtera. Dari kesejahteraan inilah kesadaran berfikir rasional muncul dan penghargaan bukan lagi didasarkan hanya kepada pengabdiannya terhadap gereja tetapi juga kepada kemampuan dan pencapaiannya secara pribadi. Muncul seorang tokoh bernama Leon Batista Alberti, seorang arsitek yang dengan tepat menggambarkan pemikiran baru yaitu “Orang dapat melakukan semua hal jika mereka menginginkannya”. Penghargaan berdasarkan pencapaian pribadi melahirkan pemikiran/gagasan baru tentang manusia renaissans yang digambarkan sebagai”seorang individu universal” yang mampu mencapai segala hal dalam berbagai bidang kehidupan. Bangkit dan tumbuhnya gagasan tentang individualisme dan sekularisme di Italia pada masa renaissans sangat terlihat dalam dunia intelektual, seni, dan sastra. Gerakan sastra terpenting yang dihubungkan dengan renaissans adalah humanisme. Oleh karena itu banyak fakultas yang berhubungan dengan manusia sebagai mahkluk individu dan sosial yaitu Fakulty Of Humanities yang dapat ditemukan di berbagai universitas diseluruh penjuru dunia.
SEBAB-SEBAB LAHIRNYA RENAISSANCE
Suatu peristiwa terjadi karena ada sebabnya, begitu pula Renaissance. Ada sejumlah faktor yang merangsang kalangan intelektual dan seniman untuk bangkit kembali dari masa-masa kegelapan abad 12 dan 13. Faktor-faktor tersebut adalah;
1. Pengaruh kebudayaan Sarasenic dan Byzantium.
2. Perkembangan perdagangan yang baik.
3. Pertumbuhan kota-kota.
4. Kebangkitan kembali hasrat mempelajari warisan-warisan klasik.
5. Pertumbuhan sikap kritis kaum filosof.
6. Adanya jalan keluar yang bertahap dari dunia kerahiban kepada dunia nyata.
Selain itu terdapat faktor lain yang secara nyata ikut merangsang kelahiran renaissance.
1. Muncul kembali hasrat mempelajari hukum-hukum Romawi yang menjadi pendorong tumbuhnya keinginan-keinginan duniawi.
2. Menjalarnya kekuasaan intelektual yang menyebabkan berdirinya universitas-universitas.
3. Faham skolastik Aristotelian yang berisi pengakuan terhadap otoritas pemikir-pemikir pagan.
4. Tumbuhya naturalisme dan satera dan seni.
5. Tumbuhnya semangat menggali sains, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil karya Adelard, Roger Bacon dan sejumlah ilmuwan lainnya.
TOKOH RENAISSANCE
Berikut ini adalah sejumlah ilmuwan yang menjadi pioner gerakan renaisance di Eropa.
a. Roger Bacon
Beliau berpendapat bahwa pengalaman (empiris) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan. matematika merupakan syarat mutlak untuk mengolah semua pengetahuan.
b. Petrarch (1304-1374)
Tokoh yang menonjol dalam mendorong gagasan tentang humanisme ke dalam alam pemikiran renaissans. Petrarch mendorong kaum cendekiawan untuk mempelajari karya-karya dalam bahasa latin yang terlupakan. Ia menekankan arti penting dari karya-karya klasik dari masa Yunani dan Romawi kuno. Petrarch menganjurkan kaum humanis untuk menggunakan karya-karya Cicero untuk model penulisan prosa dan karya-karya Virgil untuk penulisan puisi. Petrarch mengatakan :Yesus adalah Tuhanku, Cicero adalah sang pangeran bahasa”.
c. Copernicus
Beliau mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat (heliosentrisme). Pendapat ini berlawanan dengan penapat umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (geosentrisme)
d. Johannes Keppler
Beliau menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya yaitu:
1. Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle, namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
2. Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
3. Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2:Q2-X3:Y3.
1. Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle, namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
2. Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
3. Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2:Q2-X3:Y3.
e. Galileo Galilei
Beliau membuat sebuah teropong bintang terbesar pada masa itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Ia menemukan beberapa peristiwa penting dalam bidang Astronomi. Ia melihat bahwa planet Venus dan Merkurius menunjukan perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan cahaya sendiri melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari.
FILSAFAT HUMANISME
Gerakan renaissance ini mempengaruhi peradaban manusia sekarang dan nanti. Karena dalam ideologinya berkembang sikap antara lain;
1. Kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata (skeptis).
2. Menentang terhadap tradisi lama.
3. Sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini).
4. Record breaker, memecahkan rekor menghasil karya-karya yang terkenal.
AKIBAT RENAISSANCE
Renaisssans yang terjadi dibelahan bumu Italia telah membuat perubahan besar dalam ilmu pengetahuan, etika, estetika maupun rasionalitis. Banyak sekali penemuan-penemuan baru yang muncul di Italia, akibat dari adanya penghargaan kepada pribadi, sehingga menimbulkan persaingan dalam ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan di bidang ilmu pengetahuan antara ilmuawan satu sama lain saling berhubungkan, dan saling menguatkanpenemuan ini khususnya dalam bidang ilmu astronomi. Para pemikir abad pertengahan menggunakan gagasan Aristoteles, Ptolomeus, dan ajaran gereja dalam menggambarkan bumi sebagai pusat tata surya atau yang dikenal dengan geosentis. Dalam konsepsi ini alam semesta dilihat sebagai lingkaran konsentrik yang tiak bergerak dengan bumi sebagai pusatnya. Pandangan geosentris mendapat kritikan tajam dari seorang astronom dan ahli matematika berkebangsaan Polandia, Bicholas Copernicus (1473-1543).
Menurut Copernicus teori geosentris tidak sesuai dengan pengamatannya tentang gerak tata surya. Dari pengamatannya selama bertahun-tahun terhadap pergerakan matahari, bulan dan bintang-bintang. Copernicus sampai paa kesimpulan bahwa matahari adalah pusat tata surya atau dikenal dengan teori heliosentris. Teori yang diajukan oleh Copernicus didukung oleh seorang astronom dari Jerman, Johannes Kepler (1571-1630). Menurut Kepler, orbit ari planet-planet yang mengitari matahari tidak berbentuk lingkaran, namun elips. Teori heliosentris semakin kukuh dengan penemuan teleskop oleh ilmuwan Italia, Galileo Galilei (1564-1642). Dengan menggunakan teleskop Galileo dapat melihat gunung-gunung bulan dan menemukan bahwa planet Yupiter memiliki empat satelit.
Dalam bidang estetika juga mengalami perkembangan, dengan adanya filsafat humanisme orang dapat menekspresikan jiwanya dalam bidang kesenian yang mengutamakan keindahan. Dari filsafat humanisme orang Eropa harus memberi perhatian secara intelektual terhadap kehidupan masyarakat sipil. Mereka meyakini bahwa kaum cendekiawan mempunyai tugas untuk memberi dukungan kepada negara. Lebih jauh lagi, kaum humanis juga meyakini bahwa pengetahuan mereka tentang humaniora harus dibaktikan untuk negara. Humaniora Italia di awal abad ke-15 juga memberi perhatian yang besar kepada peradaban Yunani kuno. Peradaban yang terakhir ini sangat menghargai kemampuan individu mencintai keindahan dan mengutamakan rasio. Niai-nilai seperti itu juga ingin dihidupkan lagi oleh para humanis di Italia pada masa renaissans.
KESIMPULAN
Renaissans adalah kelahiran kembali yang berasal dari bahasa literal dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris yaitu “Rebirth”. Kelahiran kembali disebut juga zaman pencerahan (Auflarung). Renaissans berlandaskan kepada filsafat humanisme yang berati sebagai bentuk filsafat ‘eksistensialisme kolektif’. Dimana kesadaran akan diri yang merupakan bagian dari kolektif dan keputusan untuk turut menjadi bagian dari gerakan kolektif. Di mana Renaissans ini muncul untuk menyusun standar dunia baru yang modern melawan kehidupan yang berlandaskan kepadda filsafat skolastik, yaitu suatu pemikiran yang berlandaskan pada agama dan digunakan sebagai alat pembenaran agama yang menyebabkan abad pertengahan disebut sebagai abad kegelapan. Tokoh yang mempelopori renaissans diantaranya adalah Roger Bacon, Petrarch, Copernicus, Johannes Keppler, dan Galileo Galilei. Penemuan mereka merupakan satu kesatuan element tang tidak bisa terpisahkan karena teori mereka saling melengkapi. Teori-teori mereka merubah pola pikir manusia pada peradaban selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar