Sejarah Eropa
dimulai sejak jaman Yunani kuno (abad 20 SM). Peradaban Yunani yang tinggi
memberi banyak pengaruh terhadap perkembangan Eropa dan dunia. Pengaruhnya
masih dapat kita lihat hingga saat ini (awal abad 21). Peradaban Eropa
berikutnya yang juga banyak memberi pengaruh terhadap bangsa-bangsa di dunia
adalah peradaban Romawi. Bangsa Romawi menempati wilayah yang sekarang kita
kenal sebagai Italia. Pada masa puncak kejayaannya pada abad ke-1 M, kekaisaran
Romawi merupakan salah satu negara terbesar yang pernah ada di dunia.
Kekuasaannya meliputi wilayah daratan seluas 3,5 juta mil persegi dengan
populasi sebesar 5 juta orang. Wilayah seluas itu kurang lebih adalah ¾ dari
keseluruhan luas wilayah benua Eropa sekarang. Karena begitu luas wilayahnya, ada
dua bahasa yang digunakan sebagai bahasa resmi kekaisaran ini. Bahasa latin
menjadi bahasa utama di Romawi Barat, sedangkan di Romawi Timur bahasa utama
yang digunakan adalah bahasa Yunani. Melalui perantara kedua bahasa ini, budaya
Romawi yang mengutamakan rasionalitas menyebar keseluruh wilayah Eropa.
Setelah
keruntuhan kekaisaran Romawi di abad ke-4 M, Eropa mengalami satu periode
panjang, yang meliputi periode sekitar satu milenium atau 1000 tahun, yang
dikenal sebagai abad pertengahan. Abad pertengahan di Eropa dicirikan dengan
semakin kuatnya dominasi gereja. Institusi gereja memainkan peran yang tidak
tergantikan dalam kehidupan masyarakat Eropa saat itu. Dedikasi para pendeta
Kristen terhadap Tuhan menjadi contoh ideal dalam masyarakat. Para pendeta yang
hidup di biara-biara adalah pekerja sosial bagi masyarakat, mereka membuka
sekolah, menampung para pengembara, dan membuka rumah sakit. Mereka menulis
ulang karya-karya dalam bahasa latin dan dengan itu meneruskan warisan
pengetahuan dari masa lalu kepada peradaban Eropa. Biara-biara menjadi pusat
pengetahuan karena para pendeta adalah orang-orang yang memiliki tradisi
intelektual. Di Eropa abad pertengahan orang-orang yang tertarik pada ilmu
pengetahuan akan pergi belajar ke biara.
Pada abad ke-10
M perubahan-perubahan besar mulai melanda Eropa. Perubahan-perubahan tersebut
diawali dari kota-kota pelabuhan dagang di Italia. Kota-kota dagang Italia
seperti Venesia, Genoa, dan Napoli mulai menjadi pusat kegiatan perdagangan
berbagai komoditi yang laku di pasaran dunia. Pada saat yang hampir bersamaan
kota-kota di wilayah Flanders, terletak di bagian barat laut Eropa, juga mulai
muncul sebagai kota perdagangan. Pada abad ke-12 M mulai terbentuk jaringan
perdagangan yang menghubungkan kota-kota dagang di Flanders dengan kota-kota
dagang di Italia.
Kegiatan
perdagangan yang berkembang membutuhkan emas dan perak dalam jumlah yang besar.
Emas dan perak dibutuhkan sebagai alat penukar dan ini mendorong berkembangnya
ekonomi uang. Dalam perkembangan selanjutnya berbagai perusahaan dan lembaga
penyimpanan uang didirikan dengan tujuan agar kegiatan perdagangan dapat
dikelola dengan baik. Maraknya kegiatan perdagangan mendorong munculnya
orang-orang yang menguasai modal dalam jumlah yang besar.
Para penguasa modal
menjadi embrio dari berkembangnya sistem kapitalisme. Sistem ini adalah suatu
sistem ekonomi dimana orang berinvestasi dalam kegiatan perdagangan dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Berkembangnya kegiatan perdagangan perdagangan
dan sistem kapitalisme bertepatan dengan mulai bangkitnya dunia ilmu
pengetahuan di Eropa. Berbagai inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dapat
diwujudkan karena didukung oleh kondisi ekonomi Eropa yang semakin mapan. Pada abad ke-15
M bangsa Eropa mulai berekspansi ke benua-benua lainnya. Ekspansi Eropa
menyebabkan peradaban Eropa mulai menyebar ke seluruh dunia. Melalui kegiatan
perdagangan, penyebaran agama dan kolonialisme, peradaban Eropa sejak itu mulai
dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Abad ke-15 M sampai abad ke-20 M
adalah periode dimana bangsa-bangsa Eropa mendominasi kehidupan bangsa-bangsa
di berbagai benua lainnya.
Secara geografis benua Eropa tidaklah sebesar benua Asia, Amerika
dan Afrika. Jumlah penduduknya juga bukan yang terbesar jika dibandingkan
dengan benua-benua lainnya. Tetapi ukuran geografis maupun jumlah penduduk
bukan merupakan representasi dari pengaruh benua Eropa terhadap dunia. Sampai
dengan akhir abad pertengahan Eropa relatif tidak banyak berinteraksi dengan
benua-benua lain.
Namun demikian, sejak dimulainya era penjelajahan samudera negara-negara yang berasal dari benua ini mulai muncul sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan maritim
dunia. Dimulai dari bangsa Portugis dan Spanyol dan diikuti oleh bangsa-bangsa
lainnya, penjelajahan samudra yang dilakukan oleh orang-orang Eropa telah
membuat dunia semakin terhubung antara satu dengan yang lain. Jika sebelum abad
16 dunia perdagangan Asia yang dikuasai oleh perdagangan Islam telah mampu
menghubungkan Eropa dengan daerah penghasil komoditi di Asia, maka setelah
orang-orang Eropa melakukan penjelajahan samudra jaringan perdagangan dunia
telah meliputi kawasan Eropa, Asia, Amerika, Afrika, dan bahkan Asutralia.
Benua
Eropa dapat dikatakan sebagai tempat dimana terjadi berbagai penemuan yang
mengubah cara hidup manusia. Perkembangan sejarah Eropa telah menyebabkan ilmu
pengetahuan dapat berkembang dengan baik di benua ini. Berbagai pengetahuan
yang sekarang menjadi cabang ilmu muncul dan berkembang di Eropa. Perkembangan
dunia ilmu di Eropa telah dimulai sejak jaman Yunani dan Romawi kuno. Kedua
peradaban ini menjadi landasan bagi perkembangan Eropa Modern. Kemampuan orang
Eropa untuk berpikir rasional telah dimulai oleh dirintis oleh para filsuf yang
hidup di masa Yunani kuno yang dilanjutkan pada masa Romawi dan dihidupkan
kembali pada masa renaissans. Rasionalitas yang digunakan oleh orang Eropa
dalam mengatasi berbagai masalah telah menyebabkan mereka dapat melakukan
inovasi di berbagai bidang kehidupan.
Salah
satu inovasi terpenting di bidang teknologi yang mempengaruhi cara penyebaran
ilmu pengetahuan adalah penemuan mesin cetak. Sebelum adanya mesin cetak,
karya-karya tulis yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan kaum agamawan hanya
dapat digandakan dengan cara ditulis ulang atau menggunakan balok kayu yang
diukir. Cara seperti ini menyebabkan berbagai hasil pemikiran yang dituangkan
dalam bentuk tulisan hanya dapat beredar di kalangan terbatas. Penemuan mesin
cetak oleh Johan Guttenberg merupakan revolusi besar dalam sejarah umat
manusia. Dengan menggunakan mesin cetak sebuah karya tulis dapat digandakan
hingga ribuan dan bahkan jutaan eksemplar. Sejak itu sirkulasi karya tulis telah
menjangkau semakin banyak orang. Apa yang dipikirkan oleh seorang penulis tidak
lagi hanya berpengaruh terhadap sejumlah kecil orang, tetapi dapat menimbulkan
suatu perubahan besar karena dibaca oleh kalangan yang luas.
Pengaruh
Eropa terhadap peradaban dunia juga terjadi di dunia keagamaan. Kehidupan abad
pertengahan yang didominasi oleh gereja telah menyebabkan Eropa berada dalam
kondisi yang cukup stabil untuk masa kurang lebih seribu tahun. Kondisi yang
cenderung tidak membawa perubahan besar pada akhirnya harus berakhir ketika
berbagai dampak negatif dari dominasi gereja mulai dilihat sebagai permasalahan
di dalam masyarakat. Dalam melakukan reformasi gereja Martin Luther tidak dalam
posisi untuk melakukan revolusi. Apa yang dilakukannya adalah upaya untuk
memperbaiki praktek-praktek keagamaan dan mengembalikan agama kepada masyarakat
agar dapat dipahami secara rasional. Karena itu nama yang digunakan dalam
pembaharuan agama di awal abad ke-16 bukanlah revolusi, tetapi reformasi.
Perubahan-perubahan
di dalam cara berproduksi di Eropa telah memicu terjadinya revolusi industri.
Revolusi industri dimulai di Inggris dan hal ini dapat dimenegrti karena sejak
abad 18 Inggris telah menjadi negara adidaya dunia dengan wilayah koloni yang
terluas dibandingkan negara-negara kolonial lainnya. Sistem ekonomi
merkantilisme yang diterapkan Inggris sejak abad ke-17 telah menyebabkan negara
ini mampu mengakumulasi kapital dalam jumlah yang sangat besar. Keberadaan
modal, inovasi, dan teknologi telah menyediakan kondisi yang sempurnya bagi
terjadinya inovasi-inovasi yang mendorong terjadinya revolusi industri.
Revolusi Industri terutama menyebar dari Inggris ke negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat dan sejak
itu sampai sekarang negara-negara tersebut telah menjadi negara maju atau
negara dunia pertama. Berbagai
peristiwa dan penemuan yang terjadi di Eropa mempengaruhi kehidupan manusia di
berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Pengaruh Eropa atau barat masuk
ke Indonesia sejak masa penjelajahan samudra di abad ke 16. Inovasi-inovasi
yang terjadi di Eropa menyebabkan bangsa-bangsa barat yang datang ke Indonesia
mampu melakukan konisasi di berbagai wilayah di kepulauan Indonesia. Dengan
keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki bangsa barat
menunjukkan superioritas mereka terhadap masyarakat yang hidup di Nusantara.
Namun demikian, gagasan-gagasan yang muncul di Eropa juga yang pada kahirnya
mengakhiri era kolonialisme. Gagasan nasionalisme yang berkembang sebagai
respon revolusi industri masuk ke Indonesia di awal abad ke-20. Dalam tempo
beberapa dekade nasionalisme Indonesia telah tumbuh menjadi kekuatan yang
menentang dan pada akhirnya mengakhiri kolonialisme Belanda. Peristiwa
seperti penemuan mesin cetak, renaissans, reformasi gereja, revolusi
industri, penjelajahan samudera, merkantilisme sangat berpengaruh bukan
hanya di Eropa tapi hingga ke seluruh dunia.
sebaiknya fontnya dibesarin lgii
BalasHapus