Eventoj en EÅ­ropo kiuj Influas La Vivon de La Homaro (Peristiwa di Eropa yang Berpengaruh terhadap Kehidupan Umat Manusia)

Senin, 30 November 2015

Peristiwa di Eropa yang Berpengaruh terhadap Kehidupan Umat Manusia



Sejarah Eropa dimulai sejak jaman Yunani kuno (abad 20 SM). Peradaban Yunani yang tinggi memberi banyak pengaruh terhadap perkembangan Eropa dan dunia. Pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini (awal abad 21). Peradaban Eropa berikutnya yang juga banyak memberi pengaruh terhadap bangsa-bangsa di dunia adalah peradaban Romawi. Bangsa Romawi menempati wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Italia. Pada masa puncak kejayaannya pada abad ke-1 M, kekaisaran Romawi merupakan salah satu negara terbesar yang pernah ada di dunia. Kekuasaannya meliputi wilayah daratan seluas 3,5 juta mil persegi dengan populasi sebesar 5 juta orang. Wilayah seluas itu kurang lebih adalah ¾ dari keseluruhan luas wilayah benua Eropa sekarang. Karena begitu luas wilayahnya, ada dua bahasa yang digunakan sebagai bahasa resmi kekaisaran ini. Bahasa latin menjadi bahasa utama di Romawi Barat, sedangkan di Romawi Timur bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Yunani. Melalui perantara kedua bahasa ini, budaya Romawi yang mengutamakan rasionalitas menyebar keseluruh wilayah Eropa.

Setelah keruntuhan kekaisaran Romawi di abad ke-4 M, Eropa mengalami satu periode panjang, yang meliputi periode sekitar satu milenium atau 1000 tahun, yang dikenal sebagai abad pertengahan. Abad pertengahan di Eropa dicirikan dengan semakin kuatnya dominasi gereja. Institusi gereja memainkan peran yang tidak tergantikan dalam kehidupan masyarakat Eropa saat itu. Dedikasi para pendeta Kristen terhadap Tuhan menjadi contoh ideal dalam masyarakat. Para pendeta yang hidup di biara-biara adalah pekerja sosial bagi masyarakat, mereka membuka sekolah, menampung para pengembara, dan membuka rumah sakit. Mereka menulis ulang karya-karya dalam bahasa latin dan dengan itu meneruskan warisan pengetahuan dari masa lalu kepada peradaban Eropa. Biara-biara menjadi pusat pengetahuan karena para pendeta adalah orang-orang yang memiliki tradisi intelektual. Di Eropa abad pertengahan orang-orang yang tertarik pada ilmu pengetahuan akan pergi belajar ke biara. 

Pada abad ke-10 M perubahan-perubahan besar mulai melanda Eropa. Perubahan-perubahan tersebut diawali dari kota-kota pelabuhan dagang di Italia. Kota-kota dagang Italia seperti Venesia, Genoa, dan Napoli mulai menjadi pusat kegiatan perdagangan berbagai komoditi yang laku di pasaran dunia. Pada saat yang hampir bersamaan kota-kota di wilayah Flanders, terletak di bagian barat laut Eropa, juga mulai muncul sebagai kota perdagangan. Pada abad ke-12 M mulai terbentuk jaringan perdagangan yang menghubungkan kota-kota dagang di Flanders dengan kota-kota dagang di Italia.

Kegiatan perdagangan yang berkembang membutuhkan emas dan perak dalam jumlah yang besar. Emas dan perak dibutuhkan sebagai alat penukar dan ini mendorong berkembangnya ekonomi uang. Dalam perkembangan selanjutnya berbagai perusahaan dan lembaga penyimpanan uang didirikan dengan tujuan agar kegiatan perdagangan dapat dikelola dengan baik. Maraknya kegiatan perdagangan mendorong munculnya orang-orang yang menguasai modal dalam jumlah yang besar.

Para penguasa modal menjadi embrio dari berkembangnya sistem kapitalisme. Sistem ini adalah suatu sistem ekonomi dimana orang berinvestasi dalam kegiatan perdagangan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.  



Berkembangnya kegiatan perdagangan perdagangan dan sistem kapitalisme bertepatan dengan mulai bangkitnya dunia ilmu pengetahuan di Eropa. Berbagai inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dapat diwujudkan karena didukung oleh kondisi ekonomi Eropa yang semakin mapan. Pada abad ke-15 M bangsa Eropa mulai berekspansi ke benua-benua lainnya. Ekspansi Eropa menyebabkan peradaban Eropa mulai menyebar ke seluruh dunia. Melalui kegiatan perdagangan, penyebaran agama dan kolonialisme, peradaban Eropa sejak itu mulai dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Abad ke-15 M sampai abad ke-20 M adalah periode dimana bangsa-bangsa Eropa mendominasi kehidupan bangsa-bangsa di berbagai benua lainnya.
Secara geografis benua Eropa tidaklah sebesar benua Asia, Amerika dan Afrika. Jumlah penduduknya juga bukan yang terbesar jika dibandingkan dengan benua-benua lainnya. Tetapi ukuran geografis maupun jumlah penduduk bukan merupakan representasi dari pengaruh benua Eropa terhadap dunia. Sampai dengan akhir abad pertengahan Eropa relatif tidak banyak berinteraksi dengan benua-benua lain.
Namun demikian, sejak dimulainya era penjelajahan samudera negara-negara yang berasal dari benua ini mulai muncul sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan maritim dunia. Dimulai dari bangsa Portugis dan Spanyol dan diikuti oleh bangsa-bangsa lainnya, penjelajahan samudra yang dilakukan oleh orang-orang Eropa telah membuat dunia semakin terhubung antara satu dengan yang lain. Jika sebelum abad 16 dunia perdagangan Asia yang dikuasai oleh perdagangan Islam telah mampu menghubungkan Eropa dengan daerah penghasil komoditi di Asia, maka setelah orang-orang Eropa melakukan penjelajahan samudra jaringan perdagangan dunia telah meliputi kawasan Eropa, Asia, Amerika, Afrika, dan bahkan Asutralia.
Benua Eropa dapat dikatakan sebagai tempat dimana terjadi berbagai penemuan yang mengubah cara hidup manusia. Perkembangan sejarah Eropa telah menyebabkan ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik di benua ini. Berbagai pengetahuan yang sekarang menjadi cabang ilmu muncul dan berkembang di Eropa. Perkembangan dunia ilmu di Eropa telah dimulai sejak jaman Yunani dan Romawi kuno. Kedua peradaban ini menjadi landasan bagi perkembangan Eropa Modern. Kemampuan orang Eropa untuk berpikir rasional telah dimulai oleh dirintis oleh para filsuf yang hidup di masa Yunani kuno yang dilanjutkan pada masa Romawi dan dihidupkan kembali pada masa renaissans. Rasionalitas yang digunakan oleh orang Eropa dalam mengatasi berbagai masalah telah menyebabkan mereka dapat melakukan inovasi di berbagai bidang kehidupan.
Salah satu inovasi terpenting di bidang teknologi yang mempengaruhi cara penyebaran ilmu pengetahuan adalah penemuan mesin cetak. Sebelum adanya mesin cetak, karya-karya tulis yang dihasilkan oleh para ilmuwan dan kaum agamawan hanya dapat digandakan dengan cara ditulis ulang atau menggunakan balok kayu yang diukir. Cara seperti ini menyebabkan berbagai hasil pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan hanya dapat beredar di kalangan terbatas. Penemuan mesin cetak oleh Johan Guttenberg merupakan revolusi besar dalam sejarah umat manusia. Dengan menggunakan mesin cetak sebuah karya tulis dapat digandakan hingga ribuan dan bahkan jutaan eksemplar. Sejak itu sirkulasi karya tulis telah menjangkau semakin banyak orang. Apa yang dipikirkan oleh seorang penulis tidak lagi hanya berpengaruh terhadap sejumlah kecil orang, tetapi dapat menimbulkan suatu perubahan besar karena dibaca oleh kalangan yang luas.
Pengaruh Eropa terhadap peradaban dunia juga terjadi di dunia keagamaan. Kehidupan abad pertengahan yang didominasi oleh gereja telah menyebabkan Eropa berada dalam kondisi yang cukup stabil untuk masa kurang lebih seribu tahun. Kondisi yang cenderung tidak membawa perubahan besar pada akhirnya harus berakhir ketika berbagai dampak negatif dari dominasi gereja mulai dilihat sebagai permasalahan di dalam masyarakat. Dalam melakukan reformasi gereja Martin Luther tidak dalam posisi untuk melakukan revolusi. Apa yang dilakukannya adalah upaya untuk memperbaiki praktek-praktek keagamaan dan mengembalikan agama kepada masyarakat agar dapat dipahami secara rasional. Karena itu nama yang digunakan dalam pembaharuan agama di awal abad ke-16 bukanlah revolusi, tetapi reformasi.

Perubahan-perubahan di dalam cara berproduksi di Eropa telah memicu terjadinya revolusi industri. Revolusi industri dimulai di Inggris dan hal ini dapat dimenegrti karena sejak abad 18 Inggris telah menjadi negara adidaya dunia dengan wilayah koloni yang terluas dibandingkan negara-negara kolonial lainnya. Sistem ekonomi merkantilisme yang diterapkan Inggris sejak abad ke-17 telah menyebabkan negara ini mampu mengakumulasi kapital dalam jumlah yang sangat besar. Keberadaan modal, inovasi, dan teknologi telah menyediakan kondisi yang sempurnya bagi terjadinya inovasi-inovasi yang mendorong terjadinya revolusi industri.

Revolusi Industri terutama menyebar dari Inggris ke negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat dan sejak itu sampai sekarang negara-negara tersebut telah menjadi negara maju atau negara dunia pertama. Berbagai peristiwa dan penemuan yang terjadi di Eropa mempengaruhi kehidupan manusia di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Pengaruh Eropa atau barat masuk ke Indonesia sejak masa penjelajahan samudra di abad ke 16. Inovasi-inovasi yang terjadi di Eropa menyebabkan bangsa-bangsa barat yang datang ke Indonesia mampu melakukan konisasi di berbagai wilayah di kepulauan Indonesia. Dengan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki bangsa barat menunjukkan superioritas mereka terhadap masyarakat yang hidup di Nusantara. Namun demikian, gagasan-gagasan yang muncul di Eropa juga yang pada kahirnya mengakhiri era kolonialisme. Gagasan nasionalisme yang berkembang sebagai respon revolusi industri masuk ke Indonesia di awal abad ke-20. Dalam tempo beberapa dekade nasionalisme Indonesia telah tumbuh menjadi kekuatan yang menentang dan pada akhirnya mengakhiri kolonialisme Belanda. Peristiwa seperti penemuan mesin cetak, renaissans, reformasi gereja, revolusi industri, penjelajahan samudera, merkantilisme sangat berpengaruh bukan hanya di Eropa tapi hingga ke seluruh dunia.

 
Share:

1 komentar:

Label

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Labels

Blogger templates